Apa Saja Penyebab Sakit Kepala Bagian Belakang?


Apa Saja Penyebab Sakit Kepala Bagian Belakang?
Penyakit yang satu ini bisa dikatakan hampir semua pernah mengalami, yakni sakit kepala. Keluhannya yang dialami oleh setiap orang bisa beragam karena kondisi tiap orang yang berbeda-beda. Sakit kepala bagian belakang termasuk salah satu yang kerap dikeluhkan. Cephalgia atau sakit kepala dalam bahasa sehari-hari,  dapat dirasakan pada atas mata dan telinga, bagian atas kepala, bagian belakang kepala hingga leher bagian atas. Untuk mengetahui lebih jauh dan mengetahui apakah sakit kepala bagian belakang ini memerlukan dokter segera atau tidak, maka Anda perlu mengenali apa saja penyebab sakit kepala bagian belakang tersebut. 

1. Sakit kepala tegang

Penyebab pertama ini dipicu oleh kurangnya tidur, stres, tegang, dan perasaan lapar. Sakit kepala yang toleransinya berkisar antara nyeri ringan hingga sedang ini cukup sering dikeluhkan orang dewasa. Saat kambuh, seseorang akan merasa tegang dan dirasakan terdapat tekanan di bagian dahi atau bagian belakang kepala dan leher yang berlangsung sekitar 30 menit sampai beberapa hari.

Sakit kepala tegang dapat berlangsung secara periodik atau kurang dari 15 hari setiap bulan, ataupun kronis jika diserang dalam waktu lebih dari 15 hari per bulan. Umumnya sakit kepala tegang tidak sampai menghambat atau menghalangi seseorang dalam melakukan aktivitas rutin.
 
2. Sakit kepala harian kronis

Penyebab yang kedua ini maksudnya jika sakit kepala terjadi hampir setiap hari selama tiga bulan yang dipicu oleh cedera pada leher ataupun akibat letih atau capek. Sakit kepala yang lebih sering menyerang wanita ini terjadi karena menegangnya otot pada bagian belakang leher.

Salah satu tindakan medis yang dianjurkan adalah fisioterapi agar dapat meredakan sakit kepala harian kronis. Dalam kasus tertentu, dokter biasanya mengkombinasikan dengan pemberian obat antidepresan. Hati-hati jika mengalami sakit kepala kronis seperti ini, karena seringkali pasien berinisiatif untuk meredakannnya dengan obat pereda nyeri, padahal obat pereda nyeri tersebut tidak disarankan untuk sakit kepala harian kronis karena malah justru akan dapat memperparah kondisinya.
 
3. Sakit kepala ketika beraktivitas fisik
 

Seperti namanya, sakit kepala yang juga disebut sakit kepala exertional ini dipicu oleh aktivitas fisik yang beragam, dan bisa makin parah jika jenis kegiatannya cukup berat, seperti berlari, berhubungan seks, batuk atau mengencangkan otot perut saat buang air besar lantaran konstipasi.

Sakit kepala exertional bisa terasa di bagian belakang kepala, tepat di belakang mata atau di seluruh bagian kepala. Rasa sakit ini biasanya berlangsung sekitar 20 menit.

Umumnya sakit kepala ini tidak mengindikasikan masalah serius, namun mungkin bisa juga merupakan tanda gangguan pembuluh darah pada otak, meskipun ini sangatlah jarang terjadi. Meskipun begitu, segeralah konsultasikan dengan dokter jika Anda sering sekali terserang penyakit ini.
 
4. Neuralgia Oksipital atau Occipital Neuralgia

Neuralgia oksipital dipicu oleh gangguan pada saraf oksipital yang berada di sekitar saraf tulang belakang dari pangkal leher sampai kepala. Gangguan ini muncul akibat adanya tekanan atau iritasi dari saraf oksipital karena cedera, radang ataupun saraf terjepit.

Sakit kepala ini kadang dianggap migrain karena gejalanya yang hampir sama. Rasa sakit yang dirasakan pada neuralgia oksipital umumnya seperti sengatan listrik yang tajam yang menusuk pada kepala dan leher.
 
5. Migrain Basilar

Berbeda dengan migrain pada umumnya yang terasa di salah satu sisi kepala, migrain basilar ini terasa pada belakang kepala, tepatnya pada arteri basilar.

Migrain tersebut kerap diawali dengan gejala aura, seperti pandangan kabur, kebutaan sementara, pusing, telinga berdenging, serta muncul gangguan berbicara maupun mendengar. Namun selain gejala-gejalanya yang cukup mengganggu, migrain tersebut tidak membuat penderitanya merasa lemah, meski dalam kasus tertentu, patut diwaspadai karena jenis migraine ini terkait dengan stroke.

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami sakit kepala dengan gejala menyerupai migrain basilar.
 
Gejala Serius yang Perlu Diwaspadai
 
Sebagian besar sakit kepala yang terjadi sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, terdapat beberapa gejala yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter atau ahli medis lainnya. Perlu diwaspadai jika gejala serius berikut ini terjadi:

  • Secara  tiba-tiba dan tidak tertahankan, berbeda dengan sakit kepala yang biasa Anda rasakan.
  • Terjadi setelah cedera di kepala selama tiga bulan terakhir.
  • Diiringi dengan demam tinggi, muntah, atau mata merah.
  • Dipicu oleh perubahan postur tubuh, aktivitas fisik maupun tertawa, termasuk bersin atau batuk.
  • Memengaruhi kemampuan berbicara dan keseimbangan.
  • Mengakibatkan perubahan perilaku atau ganggguan memori.
  • Tidak cepat menghilang sakitnya tetapi justru malah bertambah parah.
  • Imunitas atau kekebalan tubuh Anda sedang rendah karena karena obat-obatan tertentu atau terserang penyakit seperti HIV.
  • Pernah atau sedang menderita kanker yang berpotensi menyebar di seluruh tubuh.
Sakit kepala diketahui lebih jarang dialami oleh mereka yang mempraktikkan pola makan seimbang, olahraga teratur, meminimalisasi stres, konsumsi banyak cairan, serta tidur cukup.

Demikianlah beberapa penyebab sakit kepala bagian belakang. Secara umum, sakit kepala terjadi tanpa alasan yang serius. Namun, jika Anda mengalami sakit kepala disertai gejala-gejala lain atau sakit kepala berbeda daripada yang biasa dialami sebelumnya, maka segera periksakan diri Anda ke dokter agar diberikan penanganan yang tepat.