Mengenal Sistem Peredaran Darah dalam Tubuh Manusia

Sistem peredaran darah dalam tubuh manusia disebut juga sistem transportasi karena esensinya merupakan proses pengangkutan sari-sari makanan, gas-gas terlarut, sel-sel darah, air, dan zat-zat sisa metabolisme. Ibarat sebuah truk atau kontainer milik perusahaan penyalur bahan makanan yang mengangkut bahan makanan untuk disalurkan ke agen bahan makanan (distributor). Distributor akan menjualnya kepada pedagang besar. Pedagang besar menjualnya kepada pedagang eceran dan seterusnya. Baru setelah itu sampai kepada konsumen atau pembeli.

Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup. Darah terus menerus dipompa dari jantung dan mengalir di dalam rangkaian pembuluh darah arteri. Arteri akan bercabang-cabang menjadi arteriol. Arteriol bercabang-cabang lagi menjadi kapiler-kapiler darah. Kapiler hanya dilapisi oleh selapis sel yang sangat tipis sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran zat dengan sel-sel di sekitarnya. Kapiler-kapiler ini kemudian bersatu membentuk venula. Venula bersatu menjadi vena-vena yang akan mengalirkan darah kembali ke jantung. Secara garis besar sistem peredaran darah dalam tubuh manusia terdiri dari tiga sistem aliran darah, yaitu:
Mengenal Sistem Peredaran Darah dalam Tubuh Manusia a. Sistem Peredaran Darah Kecil

Dari ventrikel jantung kanan, darah mengalir ke paru-paru melalui katup pulmonal untuk mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida kemudian masuk ke atrium kiri. Sistem peredaran darah kecil ini berfungsi membersihkan darah yang setelah beredar ke seluruh tubuh memasuki atrium jantung kanan dengan kadar oksigen yang rendah antara 60-70% serta kadar karbon dioksida yang tinggi antara 30-40%. Setelah beredar melalui kedua paru-paru, kadar zat oksigen meningkat kira-kira 96% serta karbon dioksida menurun.

Proses pembersihan gas dalam jaringan paru-paru berlangsung khususnya dalam gelembung-gelembung paru-paru yang halus dan berdinding sangat tipis dimana gas oksigen dari udara diserap oleh komponen sel darah merah. Adapun gas CO2 dikeluarkan sebagian melalui udara pernapasan.

Dengan demikian darah yang memasuki atrium kanan disebut darah kotor kurang oksigen, sedangkan darah yang memasuki atrium kiri disebut sebagai darah bersih kaya oksigen.

b. Sistem Peredaran Darah Besar

Darah kaya oksigen dari atrium kiri memasuki ventrikel kiri melalui katup mitral, untuk kemudian dipompakan ke seluruh tubuh manusia dan membawakan zat oksigen serta bahan makanan yang diperlukan oleh seluruh sel-sel dari alat-alat tubuh. Darah ini dipompakan keluar dari ventrikel kiri melewati katup aorta serta memasuki pembuluh nadi utama, selanjutnya melalui cabang-cabang pembuluh ini darah disalurkan ke seluruh bagian tubuh.

c. Sistem Peredaran Darah Koroner

Sistem peredaran darah koroner terpisah dari sistem peredaran darah kecil maupun sistem peredaran darah besar. Artinya khusus untuk menyuplai darah ke otot jantung, yaitu melalui pembuluh koroner dan kembali melalui pembuluh balik yang kemudian menyatu serta bermuara langsung kedalam ventrikel kanan.

Melalui sistem peredaran darah koroner ini, otot jantung mendapatkan oksigen, nutrisi, serta zat-zat lain agar dapat menggerakkan jantung sesuai dengan fungsinya. Dari sini terlihat bahwa bila pembuluh arteri koroner terganggu, misalnya ada plak (kolesteroel, lemak, kalsium, dan lain-lain) aliran darah ke otot jantung berkurang sehingga jantung tidak dapat bekerja secara normal.

Jantung merupakan salah satu organ paling penting dalam tubuh. Jantung merupakan pompa yang kuat dalam mendorong darah ke seluruh tubuh. Pada dasarnya jantung terdiri atas dua pompa yaitu: jantung kanan (atrium kanan dan ventrikel kanan) ke paru-paru dan jantung kiri (atrium kiri dan ventrikel kiri) keseluruh bagian tubuh lainnya. Ventrikel kiri memompa darah yang mengandung oksigen dan kaya dengan zat gizi ke berbagai macam organ dalam tubuh melalui arteri.

Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui katup aorta dan masuk ke dalam aorta. Setelah melewati berbagai macam organ, darah kembali ke atrium kanan melalui pipa-pipa berdinding tipis yang disebut urat darah halus (vein). Kandungan oksigen (O2) dalam darah yang kembali ke atrium kanan lebih rendah daripada pompa jantung kiri karena sebagian besar oksigen telah digunakan oleh berbagai organ tubuh. Sebaliknya kandungan karbon dioksida (CO2) lebih tinggi.

Atrium kanan mendorong darah ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Darah yang tidak mengandung banyak oksigen kemudian masuk ke arteri pulmonal melalui katup pulmonal dan masuk ke dalam paru-paru untuk menerima O2 dan membuang CO2. Proses ini bisa terjadi karena darah dialirkan melalui pembuluh-pembuluh darah berdinding yang sangat tipis disebut kapiler, yang membentuk suatu jaringan yang mengelilingi kantong udara untuk mempermudah pertukaran gas.

Darah yang kaya dengan oksigen masuk kembali ke dalam jantung pada atrium kiri melalui pembuluh darah pulmonal. Kemudian darah masuk ke dalam ventrikel kiri melalui katup mitral dan siklus peredaran darah tersebut terus berjalan.

Jantung berdenyut rata-rata 70 kali per menit dan tiap kali berdenyut memompakan 60 cc darah ke pembuluh nadi dengan tekanan sampai 130 mmHg. Ini berarti setiap harinya jantung berdenyut 100.800 kali dan darah yang berhasil dipompakan secara terus-menerus sebanyak 6.048 liter. Dalam keadaan bekerja fisik atau berolah raga, kerja jantung dapat meningkat menjadi 2 sampai 5 kali dibandingkan dengan dalam keadaan istirahat. Pada waktu bekerja, berbagai alat tubuh membutuhkan zat-zat makanan dan oksigen yang lebih banyak melalui peredaran darah yang infestasinya juga meningkat.

Demikian mekanisme jantung yang memompa darah hingga keseluruh tubuh dan tiga sistem peredaran darah pada manusia. Sistem peredaran darah koroner khusus untuk menyuplai darah ke otot jantung, yakni melalui pembuluh koroner dan kembali melewati pembuluh balik yang selanjutnya menyatu serta bermuara langsung kedalam ventrikel kanan.

Sumber Bacaan:
  • D’Angelo, R, dkk., 2007. The Ultimate Guide to Heart Attack Treatment. Penerbit Prestasi Pustakaraya, Jakarta.
  • Soeharto, I, 2004. Serangan Jantung dan Stroke. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.